Selasa, 20 Desember 2011

KELOMPOK SOSIAL

A. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
Definisi menurut beberapa ahli:
1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok social sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

2. Soerjono Soekanto, kelompok social adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbale balik dan saling mempengaruhi
3. Hendropuspito, kelompok social sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

Dapat disimpulkan bahwa kelompok social adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan cirri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya

Kamis, 15 Desember 2011

RPP NILAI dan NORMA


v  STANDART KOMPETENSI
Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
v  KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
v  INDIKATOR
1.      Mendeskripsikan pengertian nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
2.      Mendeskripsikan perbedaan nilai dan norma.
3.      Mengidentifikasi contoh pelanggaran nilai dan norma dalam masyarakat.
v  TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa diharapkan dapat mendeskripsikan pengertian nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
2.      Siswa diharapkan dapat mendeskripsikan perbedaan nilai dan norma.
3.      Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi contoh pelanggaran nilai dan norma dalam masyarakat.
v  MATERI PEMBELAJARAN
1.      Pengertian nilai dan norma di dalam masyarakat.
2.      Perbedaan nilai dan norma di dalam masyarakat.
3.      Contoh pelanggaran nilai dan norma di dalam masyarakat.
v  METODE PEMBELAJARAN
1.      Informasi.
2.      Kerja Mandiri.
3.      Diskusi.
v  KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.      Pertemuan I
v Pendahuluan
1)   Apresepsi
Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran, mengumpulkan tugas, dan absensi. Menanyakan tentang beberapa hal yang berhubungan dengan nilai sosial.
2)   Memotivasi
Guru memberi penjelasan tentang tujuan mempelajari nilai sosial.
3)   Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.
v Kegiatan Inti
1)   Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian nilai sosial, perbedaan dan contoh pelanggarannya.
2)   Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kemudian mendiskusikan kasus menyontek awal menjadi seorang koruptor.
3)   Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas dan guru bertugas menjadi pemandu diskusi kelas.
4)   Guru membuat kesimpulan hasil diskusi.
v Kegiatan Akhir
1)   Refleksi
Siswa dan guru membuat rangkuman tentang pengertian nilai sosial, perbedaan dan contoh pelanggarannya dan siswa mencatat beberapa hal yang penting tentang nilai sosial.
2)   Penilaian
Guru memberi penilaian terhadap hasil diskusi dan tugas pribadi.
3)   Penugasan
Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat tulisan atau seleberan yang berisi ajakan untuk mengatasi pelanggaran nilai sosial.

SOSIOLOGI PENDIDIKAN


  1. Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
  2. Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
  3. Menurut ProfDR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
  4. Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
  5. Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
  6. Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.

Sosiologi Gender

Permasalahan yang menjadi wacana gender ini mulai timbul dalam iklan ketika keindahan digunakan untuk menggambarkan sebuah citra komoditas, menyinggung bias gender di dalamnya. Penggunaan jenis kelamin tertentu sebagai objek yang melegitimasi pemanfaatan produk maupun untuk mencerminkan sebuah citra ada kalanya menjadi kontroversi sendiri dalam memperdebatkan keadilan gender. Contoh yang mudah dijumpai adalah pada komoditas untuk keperluan anak. Susu bayi dan anak, sabun dan shampo untuk balita sampai dengan bedak bayi misalnya, sering ditampilkan dengan objek perempuan di dalamnya. Hal ini didasari oleh fenomena kode-kode sosial yang ada, bahwa peran gender yang pas untuk fungsi dan kepengurusan merawat serta mengasuh anak lebih ditujukan untuk perempuan (ibu), sehingga citra yang nampak dari jenis iklan untuk produk-produk tersebut sering merefleksikan suatu pola harmonisasi, kesabaran, ketulusan, maupun tali kasih sayang antara ibu dan anak.
Penjabaran citra tersebut dalam iklan televisi, bahkan divisualisasikan dengan sedemikian indah, tulus dan bahkan penuh keharuan, lewat sudut pandang kamera (angel) serta efek-efek tertentu, sehingga secara tidak sadar ikut membentuk dan semakin melegitimasi citra perempuan dalam bias gender pada konstruksi sosial, khususnya tentang kesesuaian untuk aktivitas-aktivitas tersebut di atas. Fakta tersebut memang tidak dapat dipungkiri telah terideologikan sejak lama dalam kebudayaan manusia, akan tetapi dengan tetap direkonstruksikan peran gender ini, bahkan dalam iklan-iklan televisi yang disajikan secara natural dan indah, dalam bentuk sekilas kehidupan (slice of life), bukan tidak mustahil citra perempuan akan semakin kokoh dalam konstruksi sosial masyarakat, yakni berperan dalam fungsi domestik yang mungkin tidak alami jika digantikan oleh jenis kelamin yang lain.

REVIEW JURNAL : “PERAN BADAN REINTEGRASI DAMAI ACEH (BRDA) DALAM PROSES DISARMAMENT, DEMOBILITATION, DAN REINTEGRATION (DDR) DI ACEH PASCA PERJANJIAN HELSINKI 2005

         Dalam jurnal yang berjudul “Peran Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRDA) dalam Proses Disarmament, Demobilitation, dan Reintegration (DDR) di Aceh Pasca Perjanjian Helsinki 2005” karangan Fakhrurrazi (Dosen Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh) memang banyak mengandung nilai-nilai sosial politik di dalamnya. Tentu saja hal ini menarik untuk saya review ulang kembali dalam perspektif ilmu sosiologi yang nantinya bisa kita kaitkan dengan teori-teori yang mendukung, yaitu teori konflik maupun teori integrasi.

BIMBINGAN KONSELING

a. Tinjauan Aspek Psikologis
            Seperti yang kita ketahui bahwa siswa sebagai subyek didik yang memiliki karakteristik berbeda-beda satu sama lain. Selain unik dan berbeda satu sama lain, mereka juga senantiasa mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar yang mereka alami. Perbedaan individual  yang ada pada diri mereka itulah yang kerap menjadi pemicu lahirnya berbagai masalah-masalah, termasuk diantaranya ialah masalah psikologis. Timbulnya masalah psikologis menuntut adanya pemecahannya, nah disinilah peran bimbingan dan konseling dalam membantu menyelesaiakan masalah tersebut melalui layanan bimbingan dan konseling. Ada beberapa masalah psikologi yang menjadi dasar mengapa bimbingan dan konseling sangatlah diperlukan di sekolah, antara lain

69. Mata Pelajaran Sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

A. Latar Belakang
Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktursosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanyaintegrasi sosial. Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmudan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuantentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkananalisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untukmengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur danteori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 

Kewirusahaan 1

LATAR BELAKANG USAHA
Nama Saya Dwi Indah Novilayati. Disini saya akan sedikit memberikan informasi tentang usaha yang saya rintis. Di sini saya tidak sendirian karena dalam prosesnya saya dibantu oleh kelompok yang sudah dibagi sebelumnya. Usaha yang kami rintis adalah usaha jualan kaos.